Job Vacancy, Indonesia Job, Job Indonesia
Logo lama (kiri) dan baru (kanan) GAP. Foto: Topnews.in/ Stuff.co.nz
(Vibizlife - Fashion) Mengganti logo produk yang sudah menjadi trademark dan mendunia selama puluhan tahun memang cukup beresiko. Langkah berani pun diambil GAP, brand clothing asal Amerika, yang belum lama ini mengubah tampilan logo box birunya dengan tulisan GAP warna hitam berlatar putih dan kotak biru kecil di atas huruf 'P'.
Alih-alih mendapat image baru yang lebih baik, kecaman dan kritik justru mengalir deras dari publik. Setelah brand yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun ini meminta konsumen untuk memberi komentar mengenai logo barunya secara online, jawabannya absolut, publik tidak setuju dengan penggantian logo.
Lebih dari 2000 komentar di Facebook menolak logo baru GAP, dan mendesak brand yang khas dengan produk jaket bertudung (hoodie) nya itu untuk kembali ke logo lama; kotak biru dengan tulisan GAP putih di dalamnya.
Perusahaan pun akhirnya setuju tidak memakai logo baru, dan mengembalikan logo lamanya yang sudah dikenal di seantero dunia tersebut. Dilansir dari Stuff, Presiden GAP Amerika Utara Marka Hansen menyatakan, "Kami telah mendengar dan melihat semua komentar seminggu terakhir ini. Ternyata mereka berulang kali bilang, lebih suka dengan logo kami yang lama. Jadi kami memutuskan untuk tidak merubah logo kami."
Hansen mengaku menyesalkan langkah perusahaan yang didirikan di San Fransisco pada 1969 itu, yang tidak berpikir panjang sebelumnya dan mengabaikan kesempatan berhubungan dengan komunitas online. Seperti diketahui, adanya situs jejaring sosial sangat bermanfaat dalam menjalin interaksi antar organisasi atau perusahaan dengan individu.
Meski memutuskan tidak mengganti logo, Hansen mengatakan tidak tertutup kemungkinan GAP untuk memperbaharui logonya. "Kalau suatu saat kami akan mengganti logo, mungkin caranya akan berbeda dengan sekarang," ujarnya.
(Vibizlife - Fashion) Mengganti logo produk yang sudah menjadi trademark dan mendunia selama puluhan tahun memang cukup beresiko. Langkah berani pun diambil GAP, brand clothing asal Amerika, yang belum lama ini mengubah tampilan logo box birunya dengan tulisan GAP warna hitam berlatar putih dan kotak biru kecil di atas huruf 'P'.
Alih-alih mendapat image baru yang lebih baik, kecaman dan kritik justru mengalir deras dari publik. Setelah brand yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun ini meminta konsumen untuk memberi komentar mengenai logo barunya secara online, jawabannya absolut, publik tidak setuju dengan penggantian logo.
Lebih dari 2000 komentar di Facebook menolak logo baru GAP, dan mendesak brand yang khas dengan produk jaket bertudung (hoodie) nya itu untuk kembali ke logo lama; kotak biru dengan tulisan GAP putih di dalamnya.
Perusahaan pun akhirnya setuju tidak memakai logo baru, dan mengembalikan logo lamanya yang sudah dikenal di seantero dunia tersebut. Dilansir dari Stuff, Presiden GAP Amerika Utara Marka Hansen menyatakan, "Kami telah mendengar dan melihat semua komentar seminggu terakhir ini. Ternyata mereka berulang kali bilang, lebih suka dengan logo kami yang lama. Jadi kami memutuskan untuk tidak merubah logo kami."
Hansen mengaku menyesalkan langkah perusahaan yang didirikan di San Fransisco pada 1969 itu, yang tidak berpikir panjang sebelumnya dan mengabaikan kesempatan berhubungan dengan komunitas online. Seperti diketahui, adanya situs jejaring sosial sangat bermanfaat dalam menjalin interaksi antar organisasi atau perusahaan dengan individu.
Meski memutuskan tidak mengganti logo, Hansen mengatakan tidak tertutup kemungkinan GAP untuk memperbaharui logonya. "Kalau suatu saat kami akan mengganti logo, mungkin caranya akan berbeda dengan sekarang," ujarnya.
No comments:
Post a Comment