Free Twitter Followers

Tuesday, 26 October 2010

Rupiah Dekati 8.900, BI Akan Masuk Pasar

Author: yahoo.com

Job Vacancy, Indonesia Job, Job Indonesia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertemuan G-20 di Gyeongju Korea Selatan pekan lalu yang menghasilkan kesepakatan untuk tidak akan melakukan devaluasi mata uang membuat aliran dana asing kembali masuk ke kawasan Asia.
Mata uang regional kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan tidak terkecuali dengna rupiah. Alhasil, rupiah pada transaksi Senin kemarin berhasil menguat 35 poin (0,39 persen) menjadi 8.908 per dolar AS dibandingkan posisi akhri pekan lalu di 8.943.
Analis ekonomi dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianigsih mengemukakan penguatan yang cukup kencang dan mendekati level 8.900 per dolar AS membuat Bank Indonesia akan menjaga di level ini. Karena, jika tidak mata uang lokal sangat berpotensi untuk menembus dibawah level psikologis 8.900 per dolar AS.
»BI diprediksikan akan masuk kepasar untuk membawa rupiah ke kisaran yang dianggap aman di 8.920 hingga 8.925 per dolar AS,” paparnya.
Pagi ini pukul 9:55 WIB ditransaksikandi level 8.912 per dolar AS, atau melemah 4 poin dari penutupan kemarin di 8.908.
Penguatan rupiah dibawah level 9.000 per dolar AS ini akan menjadi salah satu sumber surplus (Sisa Lebih Pelaksanaan Anggaran) APBN-P 2010, karena realisasi pembayaran bunga utang luar negeri menjadi lebih rendah dari yang dianggarkan. Penguatan rupiah juga mengurangi penerimaan pajak migas dan sumber daya alam dengan pendapatan dolar AS. »Namun, neto keduanya masih mencatat surplus di APBN-P 2010,” kata Lana.
Defisit anggaran APBN-P 2010 diperkirakan mencapai 1,5 persen dari PDB ( Rp 95,1 triliun) dari target 2,1 persen dari PDB (Rp 38,6 triliun). Jadi dengan meningkatnya surplus ini membuat rencana penerbitan obligasi tahun 2010 akan lebih rendah Rp 15,5 triliun dari target sebesar Rp 175 triliun.
Posisi surplus hingga Oktober 2010 yang masih mencatat surplus Rp 40,218 triliun, akan bisa mencapai target revisi target defisit anggaran 1,5 persen di tahun 2010. Kendalam penyerapan belanja modal khususnya diperbaikan infrastruktur yang biasanya digenjot menjelang akhir tahun akan mengalami hambatan. »Faktor musim hujan yang intensitasnya tinggi di atas normal akan menjadi kendala,” imbuhnya.

No comments:

Post a Comment