Job Vacancy, Indonesia Job, Job Indonesia
Foto : dtc
Pekan lalu terjadi penarikan semua produk mie instan merek Indomie yang diproduksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang dijual di Taiwan dan Hongkong. Penyebabnya, karena Indomie disinyalir mengandung bahan pengawet berbahaya.
Menurut harian Hong Kong, The Standard, pihak berwenang di Taiwan menyatakan bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid. Dua kandungan itu hanya boleh dipergunakan untuk kosmetik.
Sebagai produsen Indomie, Indofood CBP menjamin produk mie instan yang diekspor ke Taiwan telah memenuhi syarat dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan.Menurut ahli pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dedi Fardiaz, yang perlu diperhatikan adalah aturan yang ditetapkan di negara tujuan ekspor. Apakah negara itu melarang dua jenis bahan pengawet, atau menetapkan batasan rendah.
"Dua bahan itu umum. Tapi memang penggunaan bahan itu tetap ada batasnya," kata mantan Kepala Deputi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) ini. Dedi menegaskan, kalau produk itu sudah mendapat sertifikat identitas MD (makanan dalam negeri), itu artinya produk itu sudah aman dan lolos uji.
Sedangkan di Indonesia sendiri mie instan di bolehkan oleh pihak BPOM, karena Indonesia telah menggunakan (zat pengawet) sesuai standar internasional, yaitu 250mg/kg. Tidak ada penambahan zat pengawet yang berlebihan. Standar internasional itu adalah International Codex Alumentarius Commission (ICAC) yang merupakan persyaratan mengenai keamanan mutu gizi dan produk makanan olahan.
Penerapan ICAC di sejumlah negara, memang berbeda-beda tergantung pada kebijakan masing-masing. Contohnya adalah Kanada dan AS yang menetapkan batas 1000mg/kg untuk produk makanan selain daging ikan dan unggas serta 250mg/kg untuk kecap.
Standar lebih ketat diberlakukan oleh Brunei dan Jepang dengan 250mg/kg untuk semua jenis produk bahan makanan. Dengan demikian, produk mie instan yang terdaftar di Indonesia dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
No comments:
Post a Comment